Situasi di Universitas Harvard memanas seiring meningkatnya ketegangan antara mahasiswa, pihak kampus, dan kelompok eksternal yang terlibat dalam protes terkait konflik global. Ketegangan ini membuat sejumlah mahasiswa mempertimbangkan untuk pindah ke kampus lain demi keamanan dan kenyamanan belajar.

Sejumlah mahasiswa mengaku merasa tidak lagi aman berada di lingkungan kampus. Mereka menilai pihak universitas lambat merespons dinamika yang terjadi, terutama dalam menangani perbedaan pendapat dan aksi protes yang terus berlangsung.

“Kami datang ke Harvard untuk belajar dan tumbuh dalam lingkungan yang terbuka dan aman. Tapi sekarang, kampus ini terasa tidak stabil,” ujar seorang mahasiswa pascasarjana yang enggan disebut namanya.

Mahasiswa juga menyoroti sikap universitas yang dianggap kurang tegas dalam menghadapi tekanan politik dan publik, termasuk dalam menyikapi aksi solidaritas terhadap isu-isu internasional. Beberapa dosen bahkan dilaporkan menerima tekanan dari luar kampus akibat pernyataan yang mereka buat.

Dalam beberapa pekan terakhir, kampus Harvard menyaksikan aksi demonstrasi, perdebatan terbuka, hingga tindakan represif yang melibatkan aparat keamanan. Kondisi ini memicu kekhawatiran akan kebebasan akademik dan kebebasan berpendapat yang selama ini menjadi pilar utama institusi pendidikan tersebut.

Akibatnya, beberapa mahasiswa mulai mengurus proses pindah ke universitas lain yang dinilai lebih kondusif. Mereka berharap bisa melanjutkan studi di lingkungan yang lebih mendukung dan bebas dari tekanan politik.

Pihak universitas menyatakan terus melakukan evaluasi dan berdialog dengan berbagai pihak untuk menenangkan situasi. Namun, medusa 88  belum ada langkah konkret yang bisa meredam kekhawatiran para mahasiswa sepenuhnya.

By admin